Come and See My World

Sayang, Kurang Persiapan

Selalu antusias jika akan pergi ke pantai. Kali ini saya dan teman sekantor merencanakan mengunjungi pantai Indrayanti. Pantai yang terhitung baru, dan dikabarkan sungguh mempesona. Terletak berdekatan dengan komplek pantai Baron, Kukup dan Krakal, pantai ini menawarkan panorawa yang tak kalah bagusnya dengan pantai kuta, dengan pasirnya yang putih dan bersih. Itulah yang mendorong kami untuk segera mengunjunginya. Dalam waktu kurang dari dua minggu, kami (saya, mbak susi dan mbak dewi) mulai menyusun rencana perjalanan. Sayangnya itu semua kami lakukan di tengah-tengah aktivitas kantor yang terhitung padat. Kurang-kurang dikit, diurus nanti lah, pikir kami.


"harusnya sepi kaya' gini..."  jogjabiz.com
Hari H tiba. Kami bertolak dari solo pukul 07.30, kesiangan memang. Karena menyiapkan perlengkapan 2 balita utntuk bepergian sungguh ribet dan tidak sebentar. Perjalanan lancar dan kami pun tiba di lokasi sekitar pukul 11.00. begitu kagetnya saya, melihat suasana pantai Indrayanti yang jauh berbeda dengan poto-poto yang saya lihat di internet. Yang saya tahu, pantainya masih sepi, tidak banyak pengunjung yang datang. Tapi saat itu suasana yang saya jumpai, mirip dengan suasana sekaten, sangat ramai dan padat pengunjung. Parkiran bus dan mobil pun meluas hingga menjorok ke lahan persawahan. Kecewa? Sedikit.
Kekecewaan kami terobati ketika kami menemukan sisi lain dari pantai indrayanti yang sepertinya belum diketahui banyak orang. Beruntung karna mobil kami dibimbing untuk mendapat tempat parkir agak jauh dari lokasi plantai indrayanti, sehingga kami berkesempatan untuk melihat sisi yang lain. Dan benar saja, karena suasana yang tidak begitu ramai, kami jadi lebih bisa menikmati keindahan pantai.

Ini kunjungan ke pantai ketiga bagi azzam. Sedang untuk sasha, ini adalah pengalaman pertamanya. Azzam sudah bisa menikmati untuk bermain-main pasir dan ombak kecil di pantai. Sasha tidak demikian. Sasha masih sangat ketakutan, bahkan tidak berani turun dari gendongan bundanya. It’s ok, sweetheart. Yang terpenting adalah mereka tetap menikmati suasana pantainya. Tapi satu hal yang saya sesalkan, dengan lagi-lagi menyalahkan diri karena kurangnya perencanaan, kami tidak sempat membawa cukup logistic untuk anak-anak. Hasilnya, mood anak-anak kurang bagus selama perjalanan karena mereka kurang kenyang, karena tidak ada makanan yang mereka sukai.

Banyak kekurangan disana-sini dalam acara piknik kami tersebut. Namun bagus untuk kami agar kami bisa mengambil pelajaran darinya. Yaitu dengan membuat perencanaan yang matang sebelum bepergian jauh. Bisa saya rangkumkan, sbb:
  • Menggali informasi secara lengkap dan akurat tentang lokasi yang akan dituju, agar bisa memastikan lokasi tersebut cocok tidak jika dikunjungi balita, juga untuk mengukur tingkat kenyamanannya.
  • Membawa logistic yang cukup, khususnya makanan favorit balita anda.
  • Memastikan sebelumnya kondisi rute perjalanan yang akan dilewati, agar perjalanan lebih nyaman dan aman.

Meski kurang membuat persiapan matang, yang pasti kami sudah mendapatkan oleh-oleh kenangan yang menggembirakan berlibur bersama keluarga ke pantai. Yuhuuiii…! Insyaallah, tahun depat akan kita datangi pantai yang lain lagi. Atau gunung?

Comments

Popular Posts