Come and See My World

Semua Ada Aturan Mainnya


pic source: rachelmariestone.com
Saya suka mendengar Azzam dan Sasha saat menyanyikan lagu “Pada hari minggu kuturut ayah ke kota. Naik delman istimewa, kududuk di muka…”, lalu teringat pada si kuda yang menarik delman. Selain menggunakan kekang yang terikat di tubuh kuda, padanya juga dikenakan sepasang ‘kaca mata’ untuk menghalangi pandangannya ke samping kanan dan kiri sehingga kuda akan lebih fokus memandang ke arah depan. Dengan begitu kuda akan lebh mudah untuk dikendalikan dan diarahkan. 

Kalau kuda yang menarik delman harus dipakaikan tali kekang dan kaca mata kuda untuk memastikan kuda tetap fokus pada arah yang dituju sesuai dengan komando dan kendali si kusir, maka manusia punya aturan. Aturan berfungsi mengendalikan manusia. Aturan bersifat mengikat, selalu ada sanksi dan konsekuensi atas pelanggarannya.

Dimanapun manusia berada, aturan selalu ada. Alloh menurunkan Islam untuk mengatur kehidupan semua manusia, pemerintah punya undang-undang untuk mengatur rakyatnyanya, perusahaan punya tata tertib untuk mengatur karyawannya dan kepala rumah tangga juga punya aturan untuk mengatur anggota keluarganya.

Saya akan ambil contah di lingkup yang lebih dekat dengan kehidupan keseharian kita saja. Di dunia kerja misalnya, kita mengenal Standart Operational Procedure (SOP), Job description (Job desk), lalu ada Petunjuk Teknis (Juknis), Work flow (alur kerja), dan mungkin ada banyak istilah lain yang pada intinya semuanya memuat aturan. Aturan bagaimana sebuah proses produksi harus dijalankan, bagaimana seorang karyawan bekerja sesuai jabatan dan tanggung jawabnya, semuanya, semuanya diatur. Aturan tidak harus tertulis. Di rumah, meskipun tidak terpampang piagam di dinding yang memuat aturan A sampai Z, tapi penghuni rumah akan mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Si Ibu punya tugas, demikian pula si Bapak dan juga anak-anak, masing-masing akan menjalankan perannya sesuai dengan aturan yang telah disepakati oleh keluarga tersebut. Kenapa semua diatur? Ya supaya semua proses berjalan dengan sebagaimana mestinya, tidak saling berbenturan, tidak ada kesalahan untuk mencapai tujuan.

Dengan aturan masing-masing pihak akan mengetahui hak dan kewajibannya, tahu mana yang menjadi wilayah ‘kekuasan’nya, tahu bagaimana harus bertindak. Dengan aturan, hak seseorang tidak akan terganggu oleh seseorang lainnya, karena sudah mengetahui tanggung jawab masing-masing. Itu dapat terjadi jika aturan dipatuhi. Jika semua pihak mempunyai kesadaran dan keyakinan penuh bahwa aturan dapat membawa semua pihak ke arah yang sesuai dengan yang dituju, sehingga punya kemauan kuat untuk menaatinya.


Tiap pribadi mempunyai arah dan tujuannya masing-masing. Untuk mencapainya masing-masing pun memiliki caranya sendiri bergantung dari cara pandang dan cara berpikirnya. Masalahnya, nafsu dan egois tersimpan dalam diri setiap manusia, hanya berbeda kadarnya. Nafsu dan egoisme inilah yang terkadang begitu kuatnya mempengaruhi dan mengendalikan cara pandang dan cara berpikir seseorang, hingga tak lagi memandang aturan sebagai hal yang harus dipatuhi. Asal keinginan dan tujuan tercapai, untuk apa ada aturan.

Lalu apa yang terjadi jika aturan tidak diindahkan?  Mobil yang melaju kencang menerobos lampu merah, pasti akan mengganggu laju kendaraan dari arah yang berlainan, fatalnya bisa mengakibatkan kecelakaan.  Penduduk di bantaran sungai yang seenaknya saja membuang sampah ke sungai, jelas akan menyebabkan banjir saat curah hujan meningkat. Seorang karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan alur proses yang berlaku, berpotensi mengakibatkan kesalahan prosedur dan menyebabkan terganggunya sebuah proses kerja.  Maka jawaban pertanyaan di atas adalah, saat sebuah aturan dilanggar maka sebuah proses yang ideal tidak akan tercapai karena akan muncul gangguan (eror). Karena setiap pelanggaran aturan akan diikuti oleh sebuah konsekuensi. Dan konsekuensi tidak melulu berarti sanksi. Gangguan (eror), dan hal-hal diluar keinginan yang terjadi juga menjadi salah satu wujud dari konsekuensi sebuah pelanggaran.

Tentu semua orang berkeinginan untuk mencapai sebuah tujuan, baik tujuan pribadi maupun tujuan bersama. Maka keberadaan aturan akan sangat diperlukan untuk mengakomodir tujuan-tujuan tersebut. Dan yang tak kalah pentingnya adalah kesadaran masing-masing pihak untuk mentaati aturan yang ada, di manapun kapanpun, untuk menghindari munculnya gangguan (eror) sehingga tujuan dapat tercapai.  

Sebuah uraian yang sangat sederhana sebenarnya, bukan hal yang rumit dan berbelit, tapi menjadi suatu hal yang nyatanya tidak semua orang dapat memahami dan mentaati aturan di kehidupan sehari-hari. Tapi setidaknya, uraian di atas akan selalu mengingatkan siapa saja termasuk saya untuk tidak selalu mengedepankan keinginan dan nafsu diatas segala-galanya, hingga tak lagi mengindahkan tatanan, aturan dan norma yang ada.

Comments

Popular Posts