Come and See My World

Go Get Your Gold, Azzam! (Catatan OSK 2016)

Babak penyisihan Olimpiade Sains Kuark (OSK) pertama Azzam berhasil dilalui dengan baik pada Sabtu, 20/02 kemarin.  Hiruk pikuk persiapan yang kami susun menjelang babak penyisihan kemarin menjadi momentum kebersamaan saya dan Azzam bak duo maut yang super kompak tak terkalahkan, aaiiih. Saya selalu amaze sekaligus terharu melihat semangat Azzam melahap setiap materi yang kebetulan memang sangat asyik dikonsumsi anak-anak ini, sehingga sama sekali jauh dari kesan drilling, atau pembelajaran intensif layaknya persiapan menjelang pertarungan olimpiade. Azzam sudah menggemari majalah Kuark ini jauh sebelum dia masuk SD. Perkenalan pertama Azzam pada Kuark terjadi karna saya rajin membawakan pulang majalah Kuark yang saya pinjam dari perpustakaan kantor. Saya sendiri, sejak pertama mengenal Kuark, juga langsung jatuh hati. Dimata saya, penggagas majalah ini pastilah orang yang sangat jenius, brilian, dan luar biasa. Bagaimana tidak, ilmu sains yang kadung dikenal sebagai pelajaran yang sulit dan mengerikan bisa tersaji dalam sebuah bacaan komik yang seru, menarik dan menyenangkan, jauuh dari kesan sulit dan rumit.

Maka ketika saya menerima edaran pemberitahuan dari  SD II Al Abidin, tentang penawaran keikutsertaan OSK 2016, akhir Januari lalu, sayapun menyambutnya dengan sangat antusias. “Le, ada Olimpiade Kuark, kamu mau ikut ga, Le?” tanya saya spontan sesaat membaca edaran tersebut, dan langsung disahut Azzam “Mau! Mau!, Mau, Bun!”. Meskipun secara matematis, peluang Azzam menang atau minimal lanjut ke babak semifinal belumlah besar, karena OSK yang terbagi menjadi 3 level ini (level 1 untuk kelas 1 dan 2, level 2 untuk kelas 3 dan 4, sedang level 3 untuk kelas 5 dan 6), mengharuskan Azzam bertanding head to head dengan kakak-kakak dari kelas 2. Namun, tak ada salahnya dicoba, untuk melatih kesiapan psikis Azzam menghadapi kompetisi sekaligus untuk menambah wawasannya, kami akhirnya mengisi form pendaftaran. Singkat kata singkat cerita, Azzam berhasil terdaftar sebagai peserta OSK 2016.

Hanya tersisa waktu selama dua minggu saja bagi kami untuk melakukan persiapan, sejak kami menerima kartu peserta OSK 2016 sebagai bukti yang sah akan keikutsertaan Azzam. Sebagai materi persiapan sudah saya siapkan 6 jilid majalah Kuark terbaru yang harus Azzam habiskan dalam dua minggu itu. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Azzam untuk menentukan jilid mana dulu yang ingin ia baca setiap malamnya. Azzam sendiri pula yang mengatur, berapa paket soal yang ingin dia kerjakan setelah membaca materi komiknya. Selebihnya saya hanya menemani dan membatu membacakan jika dia sedang malas membaca. #padahal lebih banyak malasnya,hehe.

Alhamdulillah masa persiapan dapat kami lalui dengan baik. Saya selaku mentor, insyaalloh cukup pede dengan bekal yang sudah Azzam siapkan. Hanya saja, tatkala melihat para pesaing Azzam pada saat  berada di arena tempur di SD Kristen Manahan, mendadak rasa pede menghilang, berubah jadi nge-per. Azzam terlihat mungil, berada ditengah-tengah barisan anak-anak level 1 yang kebanyakan sudah duduk di kelas 2. Membayangkan persiapan anak-anak kelas 2 yang pasti jauh lebih matang, karena pengalaman yang sudah mereka punyai sebelumnya, membuat saya grogi total. Untungnya Azzam tetap super cool, tak terpengaruh dengan riuhnya anak-anak yang memadati area lomba tersebut.

Acara resmi dibuka tepat pukul 08.00, serentak di seluruh lokasi penyelenggaraan OSK. Ajang lomba yang diikuti oleh 90ribuan anak dari seluruh penjuru Indonesia ini merupakan ajang penyelenggaraan rutin tahunan dengan skema lomba terbagi ke dalam tiga babak. Babak penyisihan dan semi final yang di gelar di masing-masing kota, dan babak final yang dilangsungkan di Jakarta. Untuk Azzam, saya tidak pasang target muluk-muluk, mengingat ini adalah pengalaman perdana Azzam dengan persiapan yang singkat dan pesaing yang jauh lebih matang dan siap. Berhasil lolos ke babak berikutnya saja sudah merupakan prestasi yang wow banget untuk Azzam. Terlebih jika Alloh mengizinkan Azzam untuk bisa sampai ke Jakarta menjadi finalis, wah..sudah langsung koprol nanti bundanya.

15 menit menjelang batas waktu akhir mengerjakan soal, Azzam sudah keluar ruangan. Sedikit di luar dugaan memang. Tadinya kami, ayah bundanya mengira, dia akan jadi one last man standing lagi, seperti biasaaa..hehe, menjadi yang paling akhir yang keluar ruangan. Dari ke 50 soal yang disajikan, Azzam mengaku mampu mengerjakan seluruhnya. Tinggal berdoa dan berserah diri sekarang sambil menunggu pengumuman peserta yang lolos ke babak semi final nanti di tanggal 21 Maret 2016. Bismillah.

Comments

Popular Posts