Come and See My World

Market Day Seru

Beruntungnya anak-anak jaman sekarang, berkesempatan memperoleh materi pembelajaran mengenai kewirausahaan di usia yang masih sangat belia. Market day pertama Sasha, dia rasakan bulan lalu, dimana Sasha begitu semangat membawa paket alat tulis -yang sudah dikemas cantik oleh bunda tentunya- untuk didisplay bersama-sama temannya di sekolah. Karena masih TK, maka alat tukarnya bukan uang sungguhan. Melainkan uang mainan buatan bunda guru di sekolah. Bagi anak-anak seusia Sasha, membawa komoditas untuk ditukarkan dengan benda lain yang ia jumpai di “pasar” (baca: halaman sekolah) merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus sarat ilmu dan wawasan.

Apalagi untuk anak yang sudah lebih besar, seperti Azzam. Hari ini Market Day Azzam yang kedua. Azzam yang sudah paham fungsi uang, konsep jual beli dan kalkulasi untung rugi sederhana, sangat antusias menyambut market day di sekolahnya. Setelah sukses pertama di market day semester lalu, dimana Azzam membawa 20 pack nugget tahu yang ludes, habis terjual, hari ini Azzam kembali dibuat sumringah karena dagangan, 20 pack Roll Sandwich-nya sold out!

Bukan hanya anak-anak saja yang antusias sebenarnya, bahkan saya, bundanyapun turut menggebu-gebu tiap kali mendapat info penyelenggaraan market day dari sekolah. Seperti kemarin, begitu membaca surat edaran market day untuk kelas Azzam akan digelar keesokan harinya, otomatis saya langsung antusias sekaligus panik. Bagaimana tidak, pengumuman datang sangat mendadak. Saya sama sekali sudah tidak punya waktu untuk membuat persiapan. Alhasil, langsung operasi ke dalam kulkas, mencari apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kudapan yang bisa dibawa Azzam ke market day esok hari. Dari apa yang berhasil ditemukan di kulkas, Alhamdulillah saya bisa memproduksi 20 potong Roll sandwich yang (sepertinya) cukup bisa menggoda selera anak-anak.

Peran Azzam dalam mempersiapkan produk yang akan dijual ini juga tak sedikit. Ia saya biarkan menentukan model sandwich yang akan dijualnya nanti. “Kira-kira,  besok enaknya bikin sandwich bentuk apa, Mas? Bujur sangkar, segitiga, apa gulung?” . Jadi, hasil akhir sandwichnya bisa jadi berbentuk roll itu, hasil pemikiran Azzam lho, hehe. Juga dalam menentukan harga jualnya. Bunda menyerahkannya pada Azzam. Dengan sebelumnya memberikan gambaran tentang total pengeluaran yang diperlukan untuk membeli bahan-bahannya.  Tentu saja bukan harga sesungguhnya yang saya pakai, agar harga jualnya bisa tetap terjangkau untuk kocek anak-anak.


Alhamdulillah, semua pack ludes terjual. Azzam jelas sangat happy dengan total rupiah yang ia bawa pulang. Sebuah pengalaman sekaligus media belajar kewirausahaan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak. “Tak sabar rasanya menunggu market day semester depan, Ya Zam!”

Comments

Popular Posts