Come and See My World

Senyum Manis Saisha

Saisah dan Amira di belakang panggung
Tak terasa, sudah tiba waktunya bagi si kedua Saisha untuk naik kelas ke TK B. Berbeda dengan kakaknya, Azzam, bunda tak terlalu risau dengan proses pembelajaran Sasha selama ini. Bisa dibilang bunda lepas begitu saja, tanpa harus menyimpan rasa was-was dan khawatir. Dan memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena Sasha lebih cepat belajar, lebih mandiri dan lebih bisa diandalkan. Kecuali satu hal yang masih menjadi catatan bunda guru yaitu soal kemampuannya berekspresi.

Dari semester 1 hingga semester akhir ini, bunda guru secara konsisten berpesan untuk terus melatih kemampuan Sasha berekspresi. Menurut bunda guru, Sasha punya potensi yang sangat besar, namun belum sepenuhnya tereksplorasi, utamanya saat harus berinteraksi dengan banyak orang sekaligus. Saisha belum mau dengan sukarela bercerita tanpa ditanya terlebih dahulu. Belum mau protes saat ada kawannya yang “menyerang”. Cenderung diam. Hal ini sangat berbeda dengan keseharian Sasha di rumah. Di rumah, sasha jadi penguasa. Si kakak dan adik dipaksa tunduk dengan aturan mainnya. Sasha yang mendominasi.

Memang, sih, masih sulit mengajak sasha senyum saat bertemu dengan teman-teman ayah bunda dan harus salim-salim. Udah gitu, masih ditambah dengan pasang muka jutek. Dah,..lengkap sudah. Makanya, bunda lumayan dibuat ketir-ketir, saat Sasha harus naik pentas untuk menari tari ubur-ubur saat akhirussanah kemarin. Maunya bunda sih, Sasha terlihat penuh senyum dan semangat saat di atas panggung. Tapi melihat Sasha yang biasa pasang muka jutek di muka umum, bunda jadi hopeless.

Sejak proses latihan persiapan gelar seni dimulai, Sasha rajin update info ke bunda. Meskipun belum memberikan gambaran detail persiapannya, bunda menangkap sasha begitu bersemangat dengan project tersebut. Terlebih, dia akan menari bersama kakak sepupunya, Amira.  Setiap Sasha bercerita tentang persiapan pentasnya, bunda selalu berpesan “Jangan lupa senyum pas di panggungnya ya, Sha”. Dan rupanya kekhawatiran bunda tak terbukti. Alhamdulillah, Sasha menari dengan sangat enjoy. Di atas pentas, Sasha menari dengan penuh semangat dan tak henti menyungging senyum. Ffiiiuuuh…lega rasanya. Ini membuat bunda optimis, bahwa jutek Sasha lambat laun akan bisa dikurangi, hehe.


Oke, saat ini mungkin senyumnya masih ‘mahal’. Tapi semoga nanti di kelas B, sasha makin terlatih untuk bisa mengekspresikan dirinya. Makin terampil bersosialisasi dan makin murah senyumnya. Aamiin.. Masak kalah sama bundanya, hehe.

Comments

Popular Posts