Come and See My World

"Anakku Juara" (Sebuah Ringkasan)

Saat bertandang ke ruang kerja seorang rekan, mata saya langsung tertambat pada sebuah tumpukan buku di sudut ruangan. Satu buku bercover putih yang ada ditumpukan teratas langsung menarik perhatian saya. “Anakku Juara” demikian judul yang tertulis di halaman cover buku itu. Maka, tak perlu berlama-lama, langsung saja meminta izin pada si empunya buku untuk bisa ikut membacanya. *ini untungnya kerja di penerbitan J

Meskipun judulnya “Annakku Juara” jangan berharap menemukan tips bagaimana mengantarkan anak-anak kita menjadi rangking 1 di kelas atau cara menjadikan anak menang di olimpiade Fisika. Bukan, bukan juara yang demikian. Buku yang ditulis oleh DR. Yaser Nashr, seorang dosen penyakit jiwa dan konsultan pendidikan di Kairo ini, berisi tentang bagaimana mencetak anak menjadi juara dari kaca mata Islam. Maka, kesamaan persepsi tentang definisi ‘juara’ antara pembaca dan penulis menjadi kunci pokok buku ini menjadi menarik atau tidak untuk di baca (ya iya laah..). Untungnya saya sudah sepaham dengan pengertian juara yang dipaparkan oleh si penulis, maka sudah habis saya libas semua halaman hanya dalam waktu yang sangat singkat.
Bagi saya, seorang ibu yang harus membesarkan tiga orang anak di tengah-tengah kondisi dunia yang makin tidak ramah, dimana banyak orang telah salah mengartikan kebebasan hingga cenderung kebablasan, dunia yang serba canggih dengan segala kemudahan teknologi, hingga sangat sulit menjauhkan diri dari pengaruh buruk yang di hadirkan oleh teknologi itu sendiri, medampingi tumbuh kembang anak dan memastikan mereka tetap berada di koridor yang aman bukanlah perkara yang mudah. Dari buku ini saya belajar tentang cara apa saja yang seharusnya saya lakukan untuk mendampingi anak-anak tumbuh dan berkembang. Tentang bagaimana mencetak generasi yang berkarakter positif, media apa saja yang bias kita manfaatkan untuk menanamkan cinta baca pada anak, bagaimana menyingkap dan menumbuhkan kegeniusan anak, bagaimana menjadikan anak unggul dan kreatif serta bagaimana mendidik anak agar memiliki karakter kepemimpinan, semua dipaparkan dengan jelas dan menarik.

Banyak buku parenting sejenis saat ini beredar di pasaran. Namun yang membuat buku ini lebih istimewa di mata saya dibandingkan dengan yang lain adalah, buku ini sarat memuat hal-hal teknis yang langsung dapat diaplikasikan dalam keseharian mengasuh putra-putri kita di rumah, jadi tidak hanya teori-teori saja yang tersaji. Banyak buku dan artikel yang memaparkan tentang teori bagaimana mengasuh anak dengan metode terkini dan diyakini terbaik, selalu tampak menarik dan terlihat mudah untuk diterapkan. Tetapi saat berhadapan dengan kondisi riil di lapangan, ternyata teori tersebut sangat sulit untuk diaplikasikan. Buku ini menawarkan banyak ide-ide riil yang mudah untuk langsung diaplikasikan di rumah bersama dengan anak. Sebagai contoh, sebelumnya saya tak punya gambaran tentang bagaimana melatih Azzam yang cenderung kurang gesit. Azzam selalu bermasalah dengan kecepatan. Dalam keseharian paling-paling saya hanya akan terus mengulang komando saya (dengan senyum dan kelembutan tentunya) untuk membuat Azzam bereaksi lebih cepat. “Tap..tap..tap..ayo lebih cepat olesin lemnya, Mas”. Dalam buku ini saya menemukan satu cara bagaimana melatih anak agar lebih cepat dalam menyelesaikan tugasnya.

Bagian paling menarik yang menjadikan buku ini menjadi sangat penting bagi saya adalah uraian tentang bagaimana menjadi pribadi yang istimewa. Bahwa setiap kita mencari keistimewaan, setiap kita menginginkannya. Namun, dengan apa manusia menjadi istimewa? Apakah dengan kesuksesan materi? Buku ini lebih menitikberatkan untuk menjadi istimewa dengan Al-Qur’an, menjadi istimewa dengan akhlak mulia, menjadi istimewa dengan senyuman, menjadi istimewa dengan kelapangan dada, menjadi istimewa dengan berbakti pada orang tua dan menjadi istimewa dengan segala hal yang dapat mendekatkan diri pada Alloh SWT.  


Anak adalah amanah dan kita akan ditanya tentang mereka kelak di hari kiamat, jika mereka terdidik dengan kebaikan mereka akan menjadi sandaran bagi amalan-amalan kita yang baik. Maka terus belajar tentang bagaimana metode yang paling tepat untuk mendidik anak dengan kebaikan adalah sebuah keharusan bagi kita orang tua. Dan buku ini memberikan inspirasi bagi saya tentang bagaimana menjada amanah itu dengan sebaik-baiknya. Insya Alloh.

Comments

Popular Posts