Come and See My World

I Love Kids


Suka menikmati ekspresi mereka
Meskipun saya bukan seorang guru, tapi dalam keseharian saya sering berhadapan langsung dengan para murid dari sekolah-sekolah jenjang TK hingga mahasiswa yang berkunjung ke perusahaan tempat saya bekerja. Dan menjadi tugas kami di tim marketing untuk menjamu mereka dan belajar bersama tentang bagaimana sebuah buku itu dibuat. Bagian paling seru adalah saat berdiri di muka kelas, menghadapi polah tingkah dan celotehan anak-anak. Terasa begitu menyegarkan. 

Saya jadi tau mengapa kebanyakan guru tampak selalu awet muda. Bagaimana tidak. Selalu saja ada reaksi tak terduga dari anak-anak di setiap perjumpaan. Mengamati ekspresi mereka yang lucu dan innocent, memandang tatapan mereka yang penuh rasa ingin tahu dan mendengar pertanyaan-pertanyaan yang lugu dan spontan, membuat saya selalu bersemangat saat menemani dan membantu mereka belajar.

Lalu biasanya saya akan segera melakukan pengamatan singkat ke seluruh anak yang memenuhi kelas. Ada anak yang malu-malu, ada yang sangat percaya diri, ada yang terlihat semaunya sendiri dan saya dapat melihatnya dengan jelas dari gesture mereka.  Ada banyak karakter akan saya jumpai di setiap kelasnya. Dan yang menjadi bagian tersulitnya adalah bagaimana membuat anak-anak dengan berbagai macam karakter tersebut dapat saya kendalikan sehingga mereka mau mencurahkan segala perhatian ke materi yang disampaikan. Ffiiiiuuh…dan itu tidak mudah, mengingat saya bukan guru, sehingga saya tidak punya bekal sama sekali tentang teknis mengajar yang baik di muka kelas.


Ngerjain anak yang paling jail
Maka saya hanya akan mengandalkan insting keibuan saya. Beruntung saya sudah berputra, sehingga paling tidak saya sudah terbiasa menghadapi dua balita yang sangat aktif untuk bisa saya kendalikan. Berhasil? Mmmm…menurut saya sih begitu. Alhamdulillah, selama ini saya selalu bisa mengendalikan situasi, meskipun tidak semuanya berlangsung dengan 100% clear. Masih ada sekelompok anak yang akan tetap bersendau gurau, tidak memperhatikan. Ada yang melamun sendiri, sibuk mengamati pemandangan di luar jendela. Tapi paling tidak, saya selalu berhasil menarik perhatian semua mata hingga hanya tertuju pada saya saat acara bagi-bagi buku berlangsung “Quiz time!” , hehe.

Sebuah media belajar yang sangat menyenangkan bagi saya. Dari mereka saya belajar untuk lebih bersabar, tidak mudah terpancing emosi. Belajar membaca apa yang ada dipikiran dari tatapan yang mereka perlihatkan. Belajar memahami, menghadapi dan mengendalikan berbagai karakter anak yang beragam. Sebuah bekal yang sangat berharga bagi saya untuk saya aplikasikan seiring dengan tumbuh kembang buah hati saya.

Comments

  1. haahahahahah itu adeknya yang dibilang cakep sama mbak siti..
    harusnya tulisannya "ngerjain anak yang paling cakep" tu, disamarkan mesti.. wkwkwk..

    iya, selalu berhasil menguasai kelas.. salut deh.. dan ada tambahannya : bikin kepingkel2 yang pada dengerin di luar kelas.. ;-)

    ReplyDelete
  2. wahahahaha....bukan tipeku kuwi. jadi ga tak bilang cakep.

    bilang aja aku ngisin2i...eh btw, makasih lho.

    ReplyDelete
  3. eh jebul ono potoku ik, ning ngarepan.. krudung ijo ndol-ndol.. hehe..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts