Come and See My World

Azzam dan Tim Marching Band Al Firdaus

Azzam dengan pose hormat
Sejak naik ke TK B, para guru sudah mengumumkan perihal kegiatan drumband Al firdaus yang setiap tahun rutin digelar. Sejak saat itu pulalah Azzam mulai antusias dengan alat musik yang dipukul tersebut. Hingga sempat muncul kekhawatiran, bagaimana jika Azzam tidak terpilih untuk masuk tim, sedangkan dia sudah sangat begitu bersemangat. Namun rupanya kekhawatiran saya tidak terbukti. Azzam terpilih, dan diposisikan di pasukan snare drum.

Dalam rapat wali murid disampaikan bahwa tim drum band akan ditargetkan untuk mengadakan show sebanyak 4 kali, 2 diantaranya merupakan lomba tahunan. Untuk itu jadwal latihan ketat mulai disusun sejak bulan November yang lalu. Selama latihan, saya dan orang tua murid lainnya tidak diperkenankan untuk melihat. Jadi kami hanya bisa mendengar berisiknya alat-alat music pukul itu dibunyikan. Hingga akhirnya tibalah saat untuk tampil tiba. Kami baru benar-benar bisa melihat penampilan anak-anak yang menakjubkan.

Penampilan perdana tim drumband Al firdaus adalah di ajang lomba marching band tahunan yang diselenggarakan oleh UNS, Surakarta. Mendapat urutan tampil di penghujung acara, tidak membuat semangat anak-anak super itu surut. Yah..yang namanya anak-anak, tetap saja lari-lairan di siang bolong yang amat sangat panas.

Lepas pukul 13.00, tim marching band Al Firdaus dipanggil pembawa acara untuk memasuki arena lomba. Kami para orang tua yang sudah siap memberikan dukungan di tepi arena riuh bertepuk tangan. Anak-anak berseragam lengkap warna-warni tampak lucu dan menggemaskan. Hingga sang mayoret mulai memberi aba-aba untuk memberi hormat, lalu dilanjutkan dengan penampilan lagu pertama, ruangan yang tadinya hening, seketika menjadi gemuruh oleh suara yang dihasilkan oleh tabuhan tangan-tangan mungil itu. Trenyuh. Terharu. Terlebih melihat ekspresi Azzam yang seperti biasa, dataaaar abeis. Tak menyangka, Azzam yang selama ini terlihat cuek, ternyata bisa lho main snare drum dengan baik dan benar.

Yang paling mengagumkan lagi adalah penampilan para mayoretnya. Saya benar-benar terpukau dibuatnya. Bagaimana tidak. Saat saya jadi mayoret jaman  TK dulu, kira-kira 28 tahun yang lalu, tongkat mayoret hanya digerak-gerakkan naik turun, diputar sekali, sudah, itu saja. Nha sekarang, mayoret tampil selayaknya mayoret dewasa. Tongkat diputar-putar ga karuan, dilempar ke atas, sampai selonjoran di lantai segala. Benar-benar wow! Jadi pantas memang jika mayoret Al Firdaus dibnobatkan sebagai juara pertama dalam lomba tersebut.


So, bagaimana dengan timnya? Tim drumband harus puas dengan meraih juara 3 dalam lomba tersebut. Tidak mengapa. Untuk Azzam, bunda anggap sudah menjadi juara utama dalam ajang tersebut. Dibalik karakternya yang cuek, sante dan ga care, dia mampu menyuguhkan sesuatu yang membanggakan. Selamat Azzam! You’re the best!

Comments

Popular Posts