Come and See My World

Ramadan Penuh Kemudahan

Ramadan kali ini makin ‘menggairah’kan bagi saya, karena melihat antusiasme Azzam dalam menyambut datangnya bulan suci ini. “Ah..aku sudah ga sabar mo cepet-cepet puasa, bund”, begitu kata Azzam beberapa hari menjelang memasuki bulan Ramadan. Dan benar saja, saat Ramadan datang, saya benar-benar dikaruniai kemudahan oleh Alloh untuk mengajak anak-anak belajar berpuasa.

Malam 1 Ramadan, kami sambut dengan gegap gempita, bersemangat mengajak anak-anak ke masjid untuk sholat tarawih. Jika biasanya hanya ayah dan azzam yang pergi ke masjid untuk sholat fardhu isya’, kali ini Sasha dan Tita juga turut ke masjid, dengan mukena dan kerudungnya, cantik sekali. Sebagai konsekuensi, maka bundapun juga ikut pergi ke masjid untuk mengawal prutri-putri cantik itu. Selesai tarawih, tak terlihat gurat lelah terpancar dari paras mereka. Tetap mantap berjalan pulang dengan penuh semangat terlebih dengan sebuah snack tajil di tangan yang mereka dapat usai sholat.  OK, tidak mengapa, kalian semangat tarawih untuk sebuah tajil. Yang penting, Bunda tetap bangga melihat Azzam tertib melakukan sholat dari awal rakaat hingga usai, tanpa terpengaruh anak-anak lain yang sesekali lebih sibuk bersenda gurau daripada mengikuti gerakan sholat sang imam.

Saat tiba waktu sahur, Alhamdulillah, tidak ada kendala berarti ketika membangunkan Azzam. Rupanya, sejak menjelang tidur, ia sudah ‘ngedate’ duluan sama ayah untuk nonton siaran bola yang tanyang pada jam saur. Jam waker  pun sudah ia setel sendiri agar berbunyi di jam 03.30. Cukup dengan mengusap kepalanya, sambil berbisik “Le, bangun, Le, sahur dulu”, Azzam langsung bangun. Begitu melihat ada pertandingan bola yang tengah disiarkan di TV, maka seketika kantuknya hilang. Tapi jangan ditanya, bagaimana dengan makan sahurnya? Makan di jam makan saja sulit, sudah pasti lebih sulit lagi untu makan di jam sahur. Baiklah, disupin dulu tidak mengapa, yang penting ada makanan masuk meskipun hanya sesuap.

Azdan subuh berkumandang. Hanya dengan satu aba-aba ayah, “Azzam, ke masjid dulu, yuk. Subuhan dulu”, Azzam segera beranjak dan bersiap-siap. Lalu bunda makin dibuat bangga menyaksikan dua pria tampan Bunda berjalan keluar rumah berpakaian rapi dan wangi menuju masjid untuk menunaikan sholat subuh. Subhanalloh.

Azzam memang masih dalam taraf belajar berpuasa. Itulah mengapa di tahun ini Azzam masih berpuasa ‘mbedug’, dimana ia berpuasa hingga dhuhur tiba, berbuka, lalu melanjutkan puasa kembali sampai magrib. Sejak hari pertama puasa, tidak terlihat ada kesulitan berarti yang ia alami saat harus menahan lapar dan haus. Azzam tetap bersemangat. Ya iya lah…Azzam kan paling suka kalau tidak disuruh makan. Jadi, kalau hanya urusan menahan lapar dan haus, Azzam jagonya. Hehe. Ok nak, tidak mengapa jika saat ini kau bersemangat puasa untuk menghindari nasi dan sayur. Bunda tetap bangga karena kau mau bersusah-payah belajar mengenal puasa.


Hingga hari ke 6 Ramadan ini, Azzam masih bersemangat menjalani ritual puasa setiap harinya. Tugas terberat berikutnya adalah memastikan Azzam tetap istiqomah hingga akhir Ramadan nanti, dan hari-hari setelahnya. Dan Doa bunda, semoga bunda tetap diberi kemudahan yang semakin mudah dalam mengawal Azzam dan adik-adiknya mengenal dan mendekat kepada Sang Pencipta, aamiin.

Comments

Popular Posts