"Sukses Ya, Saiiiii!" (Edisi Pitulasan)
Baik, tibalah saatnya untuk
menghela napas lega, ditemani secangkir teh hangat, lalu menuliskan segala haru
biru yang telah mengiringi selama 3 minggu terakhir ini bersama sahabat-sahabat
tercinta, dengan diiringi teriakan manja “Sukses ya, Saaaaiii!”. Memang benar
adanya, bahwa terkadang dibalik setiap manis yang berhasil direguk, tersimpan
segala rasa pahit yang telah terecap sebelumnya, aaaiiiih…sedaap. Oke,
sebaiknya mari gunakan bahasa yang lebih sederhana saja. Yang ingin saya katakan
adalah bahwa kami telah melalui masa jatuh bangun untuk memulai sebuah “mega”
project, hingga nyaris putus asa dan hampir memutuskan untuk mundur, namun
akhirnya semua dapat terlalui dan berhasil sesuai rencana. Saya pilih kata ‘mega’
bukan hanya untuk menunjukkan efek lebay saja, melainkan juga terkandung makna
pembuktian dan aktualisasi diri bagi kami, di tengah komentar-komentar yang menyeruak
meragukan kemampuan kami.
Berawal dari ide seorang rekan yang tampaknya sudah sangat haus hiburan dan piknik, mendorong kami berempat mawar, melati, dahlia (bukan nama sebenarnya) dan saya, panggil saja kenanga (hihihi) untuk berpikir keras mencetuskan sebuah gagasan, sebuah event untuk membangun kebersamaan rekan-rekan di kantor sekaligus ajang hore-hore setelah sikian dekade tak pernah lagi ada kesempatan untuk menuangkan hobi hore-hore karyawan. Sebuah event yang di’pas-paske’ dengan moment HUT RI -supaya lebih mudah saat mebuat alenia pendahuluan dalam proposalnya-, menjadi target kami untuk segera direalisasikan. Bekal kami tak banyak, hanya sisa waktu yang sedikit dan nyala api semangat yang berkobar-kobar di dada kami. Merdekaaaa!!
Dan rupanya, modal semangat saja
tidaklah cukup saudara-saudara. Dalam event apapun, dimanapun, mau besar mau
kecil, mau di desa atau di kota, kalau mau hajatannya berhasil, yang mutlak
dibutuhkan adalah dana (baca: Perijinan). Dan itulah satu-satunya hal vital
yang luput dari perkiraan kami. Dari luputnya satu hal itu saja, masalah mulai
menjadi pelik, makin hari makin kusut, dan mulai menggoyang kukuhnya semangat
yang semula begitu kuat menjadi kendor dan nyaris sirna. Hal lain yang membuat
persiapan kami berubah menjadi sebuah drama penuh intrik, mirip drama Turki
yang makin sering tanyang di TV adalah komentar negatif yang mulai tersebar
memuat mosi tidak percaya akan kemampuan kami dalam mengawal rencana ini dengan
baik. Tapi saya tidak akan menceritakan detailnya disini, karena memang sangat
tidak penting. Hehe.
Berkat dukungan penuh dari Bapak Pimpinan, Ketua dan Wakil, sebut saja Bapak Jati, Waru dan Trembesi, optmisme kami kembali mencuat, mengemuka dan tak lagi galau dengan hal remeh-temeh yang mehadang dari segala penjuru. Disupport oleh orang-orang dengan dedikasi tinggi dan niat tulus iklhas untuk memberikan kecerian bagi segenap rekan-rekan seperjuangan di lingkup dr. Supomo, Alhamdulillah sebuah ajang untuk menyatukan kebersaman berhasil digelar dengan sukses dan meriah.
Saya dengan tanpa ragu sedikitpum mengatakan
bahwa event telah berhasil digelar dengan sukses, bukanlah tanpa alasan. Statement tersebut
didasarkan pada apa yang terlihat dalam aktualisasinya kemarin. Senyum dan tawa
lepas jelas terpancar dari 100% peserta yang hadir menyemarakkan acara. Saya garis
bawahi, 100%! Artinya semua happy, tidak ada yang tidak bergembira di hari itu.
Bagi beberapa orang mungkin tidak
menemukan sisi istimewa dari apa yang telah tersaji kemarin. Namun bagi kami, ini menjadi sebuah pembelajaran penting,
khususnya untuk saya pribadi. Dari ini semua saya belajar, untuk tidak terlalu
banyak mendengar suara-suara sumbang, belajar untuk tidak mudah mutung, dan
belajar menyikapi lebih banyak karakter unik di sekeliling kita.
Berikut secuil gambar senyum dan
tawa lepas kami yang berhasil terabadikan.
Comments
Post a Comment