Pesan Azzam

7 mo Azzam

Tak biasanya, Azzam bangun sangat pagi hari ini. Menjelang subuh Azzam terbangun, turun dari ranjangnya lalu mengikuti ayah yang hilir mudik sibuk bersiap berangkat ke kantor.  Saat ayah berhenti di depan cermin untuk menyisir rambut, Azzam berkata, “Ayah, besok kantornya minta pindah ke Solo aja ya, Yah. Biar bisa bareng sama bunda.” Ayah berhenti menyisir seketika. Terharu.

Ayah memang sedang mengusahakan pengajuan perpindahan kantor dari Jogja ke Solo. Karena beberapa hal, proses tersebut harus ditempuh dengan jalan yang sedikit berliku, tidak mudah. Maka kami memang harus bersabar untuk beberapa saat hingga pengajuan tersebut mendapat persetujuan. Segala detail dari masalah tersebut tentu saja  tidak pernah kami ceritakan pada anak-anak yang pasti belum bisa mengerti. Maka kami pun terhenyak saat kalimat tersebut keluar dari bibir seorang balita bernama Azzam.

Kami terharu sekaligus makin tergerak untuk lebih bersemangat kembali. Bersemangat untuk lebih keras burusaha mewujudkan cita-cita kami. Tidak hanya sekedar bercita-cita pindah dari satu kota ke kota yang lebih dekat, tapi juga cita-cita besar kami lainnya.

“Ya, sayang, doain ayah ya”, ayah menjawab kalimat Azzam tersebut dengan lembut. Mencium keningnya, lalu melanjutkan menyisir rambut kembali.  Setelah ayah selesai merapikan diri, Azzam kembali mengejutkan kami dengan berkata “Ayah, sholat dulu..”. Rupanya Azzam hafal betul SOP ayah. Selesai mandi, trus sholat. Subhanalloh.

“Semoga Alloh menjadikan kalian anak-anak yang sholeh dan sholehah, duhai Azzam dan Sasha. Agar hidup orang tuamu ini bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.”