Come and See My World

Tak Perlu "Mengancam"



Pic source: momontherocks.com
Semua pasti sepakat bahwa setiap ibu pernah mengalami situasi ini: si balita melakukan hal yang tidak kita inginkan untuk ia lakukan, dan ia terus saja mengulangnya. Hingga pada akhirnya, saat emosi mulai tak terkendali si ibu mulai mengeluarkan ancaman untuk menariknya ke dalam kamar dan mengurungnya jika ia mengulangnya kembali. Berikut beberapa tips, pilihan kalimat ‘ancaman’ yang tidak akan membuat kita menyesal karena telah mengucapkannya.

Bunda ingin anak untuk : Pergi ke tempat tidur, dan segera tidur.
Daripada berkata : ”Kalau kamu keluar kamar lagi, bunda marah!”  
Sebaiknya ucapkan :”Setelah bunda antar ke tempat tidur, bunda mau kakak segera bobo ya”.
Lebih baik karena : Harapan yang diinginkan oleh bunda tersampaikan dengan lebih jelas dan tidak emosional.


Bunda ingin anak untuk : Menghabiskan makan malamnya.
Daripada berkata : ”Kakak harus terus duduk di meja makan sampai makanannya habis”
Sebaiknya ucapkan :”Ingat... kita sudah tidak boleh makan snack lagi lho sebelum bobo. Maemnya dihabiskan ya”
Lebih baik karena : Mengingatkannya bahwa dapur sudah ”tutup”, tidak akan tersaji makanan lagi, tetapi (seolah-olah) tetap memberikannya pilihan untuk menghabiskan makanannya atau tidak.

Bunda ingin anak untuk : Menggosok gigi sebelum tidur.
Daripada berkata : ”Bunda ga mau bacakan dongeng, kalau kakak tidak mau gosok gigi”.
Sebaiknya ucapkan : ”Sudah waktunya tidur, sayang. Hayo, sebelum tidur harus ngapain dulu?”
Lebih baik karena : Memberitahu anak dengan jelas tentang rutinitas menjelang tidur tanpa harus ada kalimat bernada menghukum.
 
Bunda ingin anak untuk : Bersikap baik saat di supermarket.
Daripada berkata : ”Kak, berhenti lari-larinya, atau nanti ga boleh nonton TV kalau sudah sampai rumah!”
Sebaiknya ucapkan : ”Kak, bantu bunda cari sereal kesukaan kakak, yuk”
Lebih baik karena : Dapat mengalihkan anak dari perilaku kurang baik dengan menawarkannya pilihan aktivitas yang lebih baik.

Bunda ingin anak untuk : Merapikan mainannya
Daripada berkata : ”Tidak ada snack sampai mainannya rapi!”
Sebaiknya ucapkan : ”Bunda mau kakak mengambil mainannya dan mengembalikannya ke rak mainan. Kakak mau merapikan mainannya sebelum makan atau nanti sesudah makan?”
Lebih baik karena : Memberitahukannya harapan dan maksud kita dengan lebih jelas, serta tetap dengan memberikannya pilihan.

Bunda ingin anak untuk : Tetap tenang saat berkendara di dalam mobil.
Daripada berkata : ”Kalau kakak masih teriak-teriak, kita putar balik, dan pulang saja!”
Sebaiknya ucapkan : ”Bunda sedang nyetir, kak. Bunda harus minggir dulu, dan berhenti sampai kakak bisa duduk dengan tenang”
Lebih baik karena : Memperkenalkan pada anak tentang efek, batasan dan akibat dari apa yang ia lakukan.


Diterjemahkan dari www.babycenter.com

Comments

  1. Intinya metode ancaman itu malah mencetak anak yg suka memberontak ya mbak?

    hehe.. update terus nih mb Siti. Asyiik.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang lebih begitu jeng. karena anak belajar dengan meniru contoh. kalo contohnya suka ngancem, dia pasti akan lebih mahir mbalas ngancam. hiii...ngeri. hehehe.
      lagi semangat belajar ni biar ga lupa aku berusaha 'mengikatnya' dengan menulis, auwah....hehehe

      Delete

Post a Comment

Popular Posts