Azzam Lulus Iqro'
“Bunda, hari ini aku mau mulai membaca Al Baqoroh!”
Betapa hati ini tidak meleleh,
saat kami hendak memulai rutinitas belajar Iqro’ seusai sholat maghrib, Azzam
tiba-tiba mengajukan permintaan itu. Rupanya di sekolah, Azzam yang masih duduk di kelas TK B sudah tidak lagi
belajar membaca dengan buku Iqro’, karna sudah lulus jilid 6, dan mulai membaca
langsung dengan mushaf Al Quran.
Memang tahapan pembelajaran Iqro’
Azzam tidak sama antara di sekolah dengan yang bunda ajarkan di rumah. Mungkin
karena jika di sekolah, bersama sang guru Azzam bisa lebih fokus dan
bersungguh-sungguh sehingga halaman demi halaman buku iqro’ dapat dia ‘lahap’
dengan cepat. Berbeda dengan apa yang terjadi di rumah. Dengan Bunda, Azzam
cenderung ogah-ogahan saat diajak belajar iqro’. Ada saja alasan yang diajukan
sebelum benar-benar memulai membaca. Dari meminta disiapkan alas duduk, bikin
sirup dulu biar ga haus, pilih-pilih pensil untuk alat nunjuk huruf, sampai
garuk-garuk dari kepala hingga ujung kaki. Jika sudah benar-benar merasa siap
membaca, maka fokusnya pun tidak lantas tercurah seutuhnya kepada apa yang
dibaca. Prosentase bengong lawan membaca bisa terbilang 70 : 30. Jadi, bunda
harus bersabar jika dalam satu waktu belajar, cukup beberapa baris saja yang
berhasil ia baca. Alhasil, laju progress perkembangan belajar Iqro di rumah
jauh lebih lambat dari yang di sekolah.
Lalu ketika Azzam mengemukakan
niatnya untuk memulai membaca Al Baqoroh, terang saja Bunda langsung melompat
kegirangan dan langsung mengambil mushaf dan menyuguhkannya pada Azzam untuk ia
baca.
Dan..Alhamdulillaaah….benar-benar
sebuah moment yang wow banget!
Saat tahu si buah hati telah
mampu membaca Al Quran dengan lantang dan benar, meski belum sepenuhnya lancar,
serasa seperti seorang anak kecil yang naik bianglala raksasa untuk pertama
kalinya sambil menggenggam sekantong penuh permen coklat. Bahagiaaa sekali!
Tetapi tugas dan tanggung jawab
ayah bunda tidak berhenti sampai di sini saja. Seperti yang sudah-sudah, hal
tersulit adalah menjaga konsistensi. Insyaalloh, jika tetap rajin mengajak
anak-anak terus belajar membaca Al Quran, Azzam dan adik-adiknya akan segera
lancar membaca kitab suci dengan baik dan benar. Aamiin.
“Baik, bunda harus lebih semangat
lagi mengajakmu dan adik-adikmu duduk melingkar di lantai seusai sholat maghrib
untuk mengaji bersama, Nak!”
Comments
Post a Comment