Come and See My World

Junio Student Competition 2015 Bersama KOMPAS

Bermula dari ketidaksengajaan. Ayah mendaftarkan Azzam untuk mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan oleh Kompas dan BRI. Kebetulan ada banyak kategori yang diperlombakan, dari jenjang play group hingga kelas 6 SD. Mengetahui bahwa ada kategori lomba untuk jenjang Play group, kami pun spontan turut mendaftarkan Saisha untuk bergabung dalam kompetisi itu. Cabang yang kami pilihkan untuk Sasha adalah Creativity Competition. Lomba apa itu? kami pun tak mengetahui dengan pasti. Ah, tapi tidak menjadi masalah besar bagi kami saat itu, karena fokus utama kami adalah lomba untuk Azzam. Demikian pula persiapan yang kami lakukan, hanya terfokus pada mengajak Azzam berlatih mewarnai.

Ahad, 3 Mei 2015, pukul 08.30 kami berempat berangkat menuju tempat lomba di SD Kristen Kalam Kudus, Manahan. Seperti yang telah kami perkirakan sebelumnya, lalu lintas menuju SD tersebut macet total. Alhamdulillah, kami tiba di lokasi tepat waktu, meskipun kami tidak dapat langsung berbagi tugas pengawalan untuk Azzam dan Sasha, karena Ayah harus mencari tempat parkir terlebih dahulu. Alhasil, saya harus melakukan daftar ulang sendiri untuk dua peserta, dan lalu mengantar mereka ke dua titik lokasi yang berbeda. Lomba mewarnai ada di lantai 4, sedang lomba creativity ada di lantai 1.


Kami langsung mendaki anak-anak tangga untuk menuju lantai 4 tempat Azzam akan bertarung. Ayah belum juga tampak menyusul. Ruang aula berhasil kami temukan tanpa masalah. Separuh area lomba sudah terisi dengan anak-anak TK yang siap dengan meja dan alat-alat gambar mereka. Semua tampak begitu bersemangat. Saya tuntun Azzam ke baris kedua dari depan. Meja kubuka, crayon kusiapkan, dan Azzam segera duduk manis dengan mata yang tak henti melihat ke sekeliling ruangan.

Setelah saya pastikan Azzam siap, segera saya pamit untuk mengantarkan si adik menuju tempat kompetisi. Azzam mengangguk. Kami pun segera bergegas kembali turun ke lantai 1. Alhamdulillah, ayah segera menyusul kami. Rupanya lomba untuk jenjang play group sudah dimulai. Maka kami segera bersiap menunggu nama Zafira dipanggil. Panitia membagi lomba ke dalam beberapa kloter. Masing-masing kloter terdiri dari 6 peserta.   Panitia menjelaskan bahwa dalam lomba creativity ini, orang tua tidak diperkenankan untuk mendampingi sang anak berkompetisi di ruang lomba. Mendengar hal itu, Sasha Nampak sedikit panik lalu bertanya “Kenapa mamanya ga boleh masuk, bunda?”. “Supaya anak-anak yang lomba bisa tenang, tidak terganggu” jelas saya padanya. Terlihat ekspresi Sasha kembali tenang. “Sasha berani ya, Sasha pasti bisa sendiri di dalam, kan Sasha hebat” tambah saya. Sasha mengangguk mantap.

Setelah 45 menit kami menunggu, akhirnya panitia memanggil nama Zafira Saisha, nomor 52. Sempat saya intip ke dalam ruangan saat pintu terbuka, terlihat property lomba berupa berbagai macam bentuk geometri, bendera-bendera aneka warna dan keping-keping puzzle. Oh..ok, ini lomba tentang mata pelajaran khas anak play group. Tapi format game akan dibuat seperti apa, tetap masih menjadi misteri. Para orang tua berdiri resah di muka pintu. Tak terkecuali saya. Setelah kurang lebih 15 menit berada dalam ruangan lomba, Sasha keluar dengan muka berbinar. “Bisa, dik?” Tanya saya. Dia menggangguk mantap. Dari total peserta yang hampei mencapai 100 anak, saya memang tidak memasang target khusus untuk dapat  menjuarai kompetisi itu. Selesai lomba, kami pun kembali ke lantai 4 untuk menyemangati Azzam di tepi arena lomba mewarnai. Sebenarnya saya lebih berharap, Azzam yang berhasil meraih posisi pemenang, yaa..paling tidak harapan 3 saja cukup. Karena saya melihat, hasil kerja Azzam sudah menunjukkan progress yang cukup bagus.

Pukul 11.00 Azzam sudah menyelesaikan lembar mewarnainya. Panitia mengumumkan, semua kategori lomba untuk PG dan TK akan diumumkan setelah break dzuhur, sekitar pukul 13.00. So kami punya waktu 2 jam untuk bersantai menikmati booth-booth yang memeriahkan acara pada siang hari itu. Khususnya untuk mengisi perut kami yang mulai keroncongan.

Hingga saat pengumuman juara tiba. Azzam dan Sasha sibuk berlarian di sekitar panggung, tampak tidak begitu peduli dengan hasil pengumuman yang akan dibacakan, karena masing-masing sudah memegang balon incaran mereka. Sementara   kami memilih tempat menunggu di sisi kanan panggung. Tidak panas, dengan view yang tidak terlalu buruk pula. Perut saya sudah mulai terasa seperti diremas-remas karena tegang menanti pembawa acara membacakan pengumuman. Kategori pertama yang dibacakan adalah lomba mewarnai. OK, kali ini Azzam harus rela mendapatkan zonk. Namanya tak disebut dari harapan 3 hingga juara 1. Alhamdulillah, Azzam tetap tampak tak peduli.

Kategori creativity competition diumumkan di bagian paling akhir, setelah kategori fashion show dan photogenic competiton diumumkan. Rasa mulas kembali menyerang. Tak seperti saya, Ayah tampak sangat tenang. Harapan 3 lewat. Harapan 2 juga. Demikian pula di harapan 1. Saya mulai tidak lagi berani melihat ke arah panggung. Saya memilih meletakkan kepala di meja di hadapan saya. Saya hanya mendengar. Lalu saat terdengar sang MC berteriak memanggil nama Sasha, “Juara 3 diraih oleh, Zafira Saisha Farraz!” saya baru berani mengangkat kembali kepala saya. Kulihat Ayah spontan melompat dan berteriak. Sebuah reaksi  heboh yang tak pernah saya bayangkan mengingat begitu tenangnya beliau tadi. Kami sama-sama kaget. Kami sama-sama merasakan sensasi yang amat sangat luar biasa karena mendengar nama anak kami dipanggil dengan pengeras suara yang begitu nyaring hingga seiisi gedung mendengarnya. Alhamdulillah. Dan Sasha masih tetap belum menyadari dengan semua kegembiraan yang telah ia sebabkan.

Namun saat Sasha menerima trophy, dan hadiah-hadiah yang lain, Sasha mulai menyadari bahwa dia memenangkan lomba. Jika biasanya dia malas untuk dipoto, kini ia tampak dengan sangat suka rela mau dipoto bersanding dengan piala yang tingginya hampir sama dengan tinggi badannya itu. Senyumnya tak henti tersungging. Azzam? Dia sama semangatnya dengan Sasha. Bahkan lebih bersemangat dari adiknya  hingga terus meminta berpoto dengan piala adiknya.

Benar-benar satu hari Ahad yang sangat menyenangkan. Pukul 13.30 kamipun memboyong piala extra big itu pulang ke rumah dengan tak henti mengucak syukur, Alhamdulillah.

Comments

Post a Comment

Popular Posts