Fenomena Mukena Barbie
Saya sangat setuju bahwa memberikan
pendidikan religius kepada anak harus dimulai sedini mungkin. Saya pun berusaha
semaksimal mungkin untuk menerapkannya kepada buah hati kami. Mengenalkan pada
mereka tentang Sang Maha Pencipta, mengajarkan doa sehari-hari, hingga ritual
menjalankan sholat.
Memang tidak mudah, karena yang
kita hadapi bukanlah sosok yang sudah mampu memahami setiap pesan yang kita
sampaikan dengan cepat dan mudah. Butuh ketelatenan, kesabaran dan konsistensi.
Tak jarang kita akan membutuhkan berbagai trik untuk menarik minat anak untuk
mau melakukan apa yang kita contohkan. Salah satu diantaranya adalah dengan
melibatkan mainan kesukaannya. Hingga yang sepertinya sedang menjadi trend saat
ini adalah tersedianya piranti ibadah sholat dengan berbagai karakter yang
menghiasinya di pasaran. Mukena dan sarung bergambar angry bird, Thomas, sampai
Barbie. Untuk yang satu ini, saya tidak sependapat.
Mukena dan sarung adalah alat
ibadah. Dan untuk beribadah ada syarat dan tata cara yang harus dipatuhi,
sesuai dengan yang diperintahkan dan di contohkan oleh Rosul kita (baca :Kesalahan Pakaian untuk Sholat). Ada ketentuan berkenaan dengan pakaian yang
benar untuk digunakan dalam melaksanakan sholat. Satu diantaranya adalah tidak
benar jika kita memakai pakaian yang dipenuhi banyak gambar. Terlebih gambarnya
adalah gambar Barbie, yang jelas menggambarkan sosok perempuan tanpa hijab. Bukankah
mukena dipakai dengan tujuan untuk menutup aurat? Lalu apakah sesuai jika kain
yang digunakan untuk menutup aurat malah menggambarkan aurat itu sendiri?
Berdalih untuk lebih menarik
minat anak, dengan meletakkan aneka warna gambar karakter (bukan islami)
mungkin saja efektif, berhasil menggugah semangat anak untuk melaksanakan
sholat. Tetapi tetap menjadi salah jika cara yang digunakan salah. Anak akan
semakin akrab dengan tokoh dan karakter dalam gambar tersebut, dan beranggapan
bahwa karakter tersebut adalah bagian dari Islam. Haduh..menyesatkan dong?
Begini lebih imut, kan? |
Comments
Post a Comment