Menyambut Pagi Tanpa Huru Hara
Si 3 tahun Azzam sudah mulai
masuk sekolah. Adalah perkara yang tidak
mudah melakukan persiapan masuk sekolah untuk balita di pagi hari, bagi seorang
ibu yang juga harus bersiap menuju kantor di wkatu yang bersamaan. Bayangkan
kami sudah harus meninggalkan rumah menuju kantor dan sekolah Azzam yang
berjarak 30 menit perjalan, tepat pukul 07.00 wib, tidak boleh lebih. Sedangkan
Azzam baru bangun sekitar pukul 06.00 – 06.30. Jadi bunda hanya punya waktu
kurang dari satu jam untuk membangunkan, meranyunya masuk kamar mandi,
memandikan, memakaikan baju, mengajaknya sarapan, dan memintanya menghabiskan
susunya. Belum lagi jika Azzam bangun dengan suasana hati yang tidak baik, bisa
dipastikan aktifitas persiapan ke sekolah pagi itu akan berlangsung dengan
penuh tangis pemberontakan “Azzam, ga mau mandi!”, “Azzam ga mau pakai baju!”, “Azzam
ga mau makan!” sampai “Azzam ga mau sekolaaah!”. Sudah pasti akan membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk menenangkannya.
Dari pola yang sudah saya
pelajari selama 2 minggu mempersiapkan Azzam berangkat sekolah, saya mulai bisa
menarik beberapa kesimpulan, untuk saya jadikan pegangan agar pagi-pagi yang
akan datang dapat kami sambut dengan lebih santai, tak perlu ada huru-hara. Berikut
beberapa tipsnya:
1.
Tetap tenang
Anak dapat membaca keresahan dan kepanikan orang
tuanya. Teori mengatakan demikian, dan memang benar adanya. Saat bunda
merasakan kepanikan di pagi hari, dalam bahasa jawanya kemrungsung, pada
umumnya akan membuatnya tidak fokus, emosi tidak stabil, dan anak akan dapat
merasakan itu semua. Dampaknya si anak juga akan menjadi makin sulit diajak
bekerja sama.
Jadi saat Azzam menunjukkan gelagat susah dibangunkan
dan diajak ke kamar mandi untuk mandi, yang biasanya akan diikuti dengan tidak
mau pakai baju, dan seterusnya, saya akan tarik nafas panjang, berusaha untuk
tenang, fokus mencari topik seru untuk dijadikan rayuan mengajak azzam pergi ke
kamar mandi. Jika cerita serunya berhasil menggiring Azzam masuk ke kamar mandi
dengan ceria, dijamin proses selanjutnya akan berjalan lancar.
2.
TV haram hukumnya di pagi hari
Pernah suatu pagi, yangkung mencoba satu cara untuk
memancing Azzam bangun dan keluar dari kamar dengan menyalakan TV, menyajikan
channel Disney kesukaannya. Memang efektif. Mendengar suara si special agent
Oso, Azzam langsung bangun, keluar kamar, dan duduk manis di sofa, langsung
konsentrasi melihat TV. Berhasil membangunkannya, tapi butuh perjuangan ekstra
untuk melaksanakan agenda berikutnya, karena dia mulai menolak untuk melakukan
apapun. Azzam Cuma mau nonton TV.
Jelas sudah, TV dilarang menyala di pagi hari,
mengingat dampak yang diakibatkan demikian hebatnya. Dengan tidak ada TV, maka
Azzam akan lebih mudah dipengaruhi untuk melakukan rutinitasnnya bersiap
berangkat sekolah.
3.
Siapkan tema seru pengalih perhatian
Inilah bagian tersulitnya. Butuh kreatifitas tinggi
untuk menciptakan topik-topik seru setiap paginya untuk mengalihkan perhatian
dan mengubah mood anak dari yang semula ogah-ogahan, pengen bersantai-santai
lebih lama di kasur, menjadi bersemangat untuk pergi ke sekolah. Karena jika
temanya itu-itu saja, anak pasti akan segera bosan.
Mulai dari bermain peran sebagai pemadam kebakaran,
masak-masakan, pura-pura mencuci baju, sampai menceritakan asiknya main
perosotan di sekolah dan apa saja, semua di komunikasikan dengan cara yang seinteraktif
dan semenarik mungkin untuk menggugah antusiasme Azzam berangkat sekolah.
Seru dan bikin gemes. Kepuasan
yang luar biasa saat sudah berhasil melalui agenda demi agenda persiapan
berangkat ke sekolah Azzam.
Memasuki minggu ke dua, aktifitas
pagi kami lebih aman, nyaman dan terkendali. Azzam tidak terlambat masuk
sekolah dan bunda tiba di kantor tepat waktu. Alhamdulillaah....
Comments
Post a Comment