Come and See My World

Tentang Tanggung Jawab


Liburan lebaran kemarin, Azzam dan Sasha begitu bersemangat membawa pulang 3 ekor ikan koi mungil hadiah istimewa dari Budhe Emmy dan Pakdhe Najib. Saking senangnya, tiap saat Azzam dan Sasha bolak balik mendatangi ember tempat menampung koi-koi kecil itu, karena kami memang tidak siap dengan akuarium lengkap dengan segala fasilitas pendukung untuk ikan tinggal di dalamnya. Bolak-balik untuk melihat kondisi ikan-ikan barunya, memberinya makan sekaligus bermain dengan airnya. Alhasil dihari kedua, dua ekor ikan menjemput ajalnya, dan kini tersisa si mbumbuk, begitu Azzam menamainya. Koi berwarna orange, ikan terkecil diantara ketiga ikan itu.


Saat membawa pulang ikan-ikan itu bunda berpesan, “Kalau ikannya mau di bawa pulang, Azzam harus mau jaga ikannya ya, harus mau kasi makan ya, biar ikannya ga sakit”.  Mungkin karena pengaruh pesan bunda tersebut, membuat azzam merasa sangat perlu untuk sebentar-sebentar memberi makan ikan-ikannya, meski sudah dijelaskan juga bahwa ikan sama seperti kita, yang makannya cukup tiga kali sehari saja. Terlepas dari meninggalnya dua koi tersebut, saya cukup senang bisa membantu Azzam mengenal dan belajar tentang apa itu bertanggung jawab. Bahwa dari setiap apa yang kita putuskan, pasti akan membuahkan sebuah konsekwensi yang menuntut tanggung jawab penuh. Boleh memelihara ikan, tapi harus bertanggung jawab memberikan perawatan yang baik.

Sangat penting bagi saya untuk mengajak anak belajar tentang tanggung jawab. Karena ternyata tidak semua orang dewasa tahu apa itu tanggung jawab dan bagaimana harus bertanggung jawab.  Contoh sederhana adalah betapa seringnya saya dikecewakan oleh mereka yang kurang mampu mendiskripsikan apa itu tanggung jawab, apa perlunya menyelesaikan tanggung jawab, atau lebih jelasnya apa pentingnya menyelesaikan tugas yang tidak mendatangkan keuntungan langsung baginya. Beberapa orang mengartikan tanggung jawab hanya sebatas pada sesuatu yang bisa mendatangkan keuntungan baginya. Tapi itu masih lebih baik, karena setidaknya ia masih mampu melakukan identifikasi akan tugas-tugasnya. Paling parah adalah mereka yang sama sekali tidak mampu mengidentifikasi apa yang menjadi tugas dan kewajibannya. Boro-boro mau menyelesaikan tanggung jawabnya, tahu tugasnya apa aja engga kok. Menyedihkan. Karena dunia tidak akan merasakan manfaat atas hadirnya manusia semacam ini.

Jika karakter, salah satu diantaranya adalah karakter bertanggung jawab, merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dalam diri tiap manusia, lalu saya jadi bertanya, apa yang sudah dilakukan si orang tua sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak bertanggung jawab? Saya sangat ingin memperoleh jawabannya, sehingga saya mampu menghindarinya agar anak-anak saya dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Menjadi seseorang yang tidak membebani seseorang lainnya karena kelalaiannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 

Saya pun sedang menanyai diri saya sendiri tentang tanggung jawab. Sudahkah saya memenuhi tanggung jawab terhadap diri, sesama, lingkungan dan yang terpenting kepada Sang Pencipta? Sama sekali bukan pertanyaan remeh temeh bagi saya. Lanjut merenung, lalu berusaha mengevaluasi diri. Karena saya ingin memberi manfaat pada dunia, bukan sebaliknya. Dan semoga saya dimampukan.

Comments

  1. Nnt kapan2 dibawain ikan (yang seolah-olah) koi lagii ya Azz dan Sasha....

    ReplyDelete
    Replies
    1. budhe emmy ya... besok kalo dah Sd aja budhe, takut matek lagi ikannya. kasian, meninggal karena pusing, diobok2 terus je, hehehhe

      Delete

Post a Comment

Popular Posts