Come and See My World

Wajib Ada


pic source: kampungtki.com
Sebuah artikel kesehatan menasihatiku untuk tidak terlalu parno, jika balita jatuh sakit. Tertulis disana, jika sakitnya hanya seputar panas ringan, flu, batuk dan pilek, lebih baik tidak langsung membawanya ke dokter. Adalah biasa bagi anak berusia di bawah tiga tahun, terserang flu sebanyak 10 kali dalam setahun. Maka cukuplah dengan memberikannya perawatan dan pengobatan ringan untuk mengurangi sakit dan rasa tidak nyaman pada si anak.   

Saya sepenuhnya setuju dengan artikel tersebut. Dan dengan berbekal informasi tentang beberapa jenis obat ringan dari perawat baik hati di klinik kantor tempat saya bekerja, saya menyusun daftar item yang wajib tersedia di lemari obat saya. Berikut daftarnya:



Jika anak demam, saya siap dan sedia: Termometer, Paracetamol dan obat anti kejang (Stesolid)

Termometer wajib ada untuk memantau suhu tubuh anak, dan akan memberikan petunjuk bagi saya kapan perlu memberikan paracetamol, dan selanjtnya stesolid. Tanpa thermometer, tentu tidak akan dapat memberikan gambaran akurat tentang suhu tubuh anak, dan ini bisa membahayakan.

Paracetamol akan saya berikan jika suhu tubuh anak mencapai 37 ⁰C, dan diberikan dalam interval 4 jam sekali. Khusus untuk sasha, dengan riwayat kesehatannya yang pernah mengalami kejang demam, saya siapkan obat anti kejang, stesolid, rekomendasi dari dokternya. Disarankan untuk diberikan jika suhu tubuh mencapai 38,5 ⁰C.

Jika anak terserang batuk pilek, saya siap dan sedia : Babycough dan Vicks Vapo

Harganya tak sampai Rp. 4.000,-. Jadi sudah tersirat bahwa bahan-bahan yang terkandung di dalam Babycough tidaklah ‘berat’. Memang butuh waktu yang agak lama untuk mengusir batuk dan pilek dengan obat bebas ini, tapi yang penting adalah saya yakin obat ini tidak menimbulkan efek samping dari penggunaannya.

Sedang untuk kenyamanan balita saat tidur dengan hidungnya yang mampet, saya mengandalkan vicks vaporub. Dan tak lupa lebih sering memberinya air putih hangat untuk diminum, agar cairan yang menghadang di saluran pernapasannya dapat segera mencair.

Jika anak diare, saya siap dan sedia: Kunyit putih dan Pucuk daun jambu

Untuk mengatasi diare pada anak, saya masih mengandalkan obat-obatan tradisional. Yaitu dengan ramuan kunyit putih yang diparut dan diambil sarinya, dicampur dengan sari pucuk daun jambi, beri garam sedikit, lalu diminumkan pada balita. Alhamdulillah resep ini selalu manjur untuk kedua anak saya.

Untuk kemungkinan luka luar, saya siap dan sedia: Thrombopop, Bioplacenton, Betadine

Sudah menjadi kewajiban kita untuk menyediakan lingkungan yang aman untuk balita aktif kita mengeksplorasi dunia sekitarnya. Namun kemungkinan anak terjatuh, terbentur bahkan  terkena luka bakar bisa saja terus mengintai. Untuk itu saya selalu sedia thrombopop untuk luka memar, bioplacenton untuk luka bakar dan betadine untuk membersikan lukanya yang terbuka.

Semua item itu selalu ada di lemari obat saya, kecuali untuk kunyitnya ya, tentu saja tersimpan di dapur. Tidak tenang rasanya jika saya kehabisan stock salah satu obat di atas. Demikian halnya jika saya dan keluarga harus bepergian agak jauh dan lama, saya akan berusaha memastikan semuanya tersimpan rapi dalam sebuah container dan siap mendampingi saya dan balita saya bepergian. Lalu saya akan merasa luar biasa senang jika seluruh item obat dalam container tersebut tidak tersentuh oleh saya, alias tidak saya gunakan sama sekali untuk anak-anak saya.

Comments

Post a Comment

Popular Posts