"Aku Cinta Kamu"
Ia sudah merebahkan tubuhnya di peraduan. Matanya menatap
seolah memberi isyarat “Ayolah, temani aku di sini”. Kuputuskan untuk singgah
sebentar, dan berbaring tepat di sampingnya.
Tangannya mulai merengkuhku, memberiku pelukan hangat. Wajah
kami beradu, mata kami saling memandang. Diam sebentar, lalu ia mulai berbisik
“Bunda, aku cinta kamu”
Terkesima seketika.
Entah dari mana dan sejak kapan ia memperoleh kosa kata itu.
Dengan fasih ia mengeja kalimat itu dengan ekspresi mendalam, penuh ketulusan.
Lumer sudah hati Bunda.
“Azzam, Bunda juga cinta Azzam. Tidur yang nyenyak ya, mimpi
yang indah, anakku”
Comments
Post a Comment