Come and See My World

Mengatasi Kejang Demam Anak

Peristiwa menakutkan April lalu, saat si kedua Sasha mengalami kejang masih begitu membekas dalam ingatan. Betapa ketidaktahuan menambah segalanya menjadi semakin menakutkan. Saya yang sama sekali tidak pernah membayangkan akan menghadapi peristiwa itu, sama sekali belum pernah menggali informasi tentang kejang demam, tetapi harus menghadapinya, maka yang ada hanyalah panik.


Sejak peristiwa itu, saya mulai belajar, mulai mencari tahu apa itu sebenarnya kejang demam, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana menanganinya.

Apakah kejang demam itu?

Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan  dan memutar matanya. Anak tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari 15 menit.

 Kejang demam jarang terjadi lebih dari 1 kali dalam 24 jam. Kejang karena sebab lain (kejang yang tidak disebabkan oleh demam) akan berlangsung lebih lama, dapat terjadi pada salah satu bagian tubuh saja dan dapat terjadi berulang. (source : www.idai.or.id)
Apa saja faktor penyebab kejang demam?
  1. Usia pertama kali terserang kejang demam (kurang dari 15 bulan)
  2. Sering terserang demam
  3. Riwayat keluarga yang juga pernah mengalami kejang demam (genetik)
Akankah kejang demam dapat terulang kembali?

Anak yang berumur kurang dari 1 tahun pada saat kejang pertama memiliki risiko 50% untuk mengalami kejang demam lagi. Anak yang berusia lebih dari 1 tahun pada saat kejang pertama hanya memiliki risiko 30% untuk mengalami kejang demam lagi.

Tips mencegah kejang saat demam menyerang:
  1. Jangan memakaikan pakaian atau selimut tebal pada anak saat demam.
  2. Kompres anak dengan air hangat. Tidak hanya di dahi saja, melainkan di sekujur tubuhnya, di dada, ketiak, pangkal paha. Ulangi terus jika kompres sudah mulai dinging, untuk dikompres kembali dengan air hangat.
  3. Pantau terus suhu tubuh anak dengan termometer. Jika suhu tubuh pada thermometer menunjukkan angka lebih dari 38,5, segera minumkan obat anti kejang (konsultasi dengan dokter sebelumnya)
Penanganan jika kejang menyerang:

  1. Buka seluruh baju anak
  2. Letakkan di tempat yang rendah dan datar, miringkan kepala, karena biasanya anak akan mengeluarkan cairan dari mulutnya.
  3. Kompres seluruh tubuh dengan air hangat
  4. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut (sela-sela gigi) anak
  5. Segera bawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat

Dari pengalaman dan apa yang sudah saya pelajari, dapat saya simpulkan bahwa tidak perlu takut jika anak mengalami kejang demam, karena tidak membahayakan anak dan tidak mengganggu kesehatan jangka panjangnya. Sebaiknya, mari rajin berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih detail,

Comments

  1. Agar Kejang tidak terulang lagi, ada baiknya diantisipasi dengan GelangStep. Bisa dibaca keteranganya di www.gelangstep.com

    ReplyDelete
  2. Siiip gan artikelnya, sebagai info, kejang demam bisa dicegah salah satunya dengan
    Gelang Step

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts